Ikan garam |
IKAN GARAM
Ikan garam adalah memperolahkan iwak menggunakan kiat menggarami. Penggaraman tersebut sesungguhnya berdasarkan 2 prosedur, ialah sistem penggaraman serta mengeringkan. Tujuan penting akan penggaraman serupa atas sasaran proses pengolahan yang lain, yaitu buat memanjangkan umur penyimpanan ikan. Adapun dasar membuat ikan garam adalah mengombinasikan garam serta mengeringkan ikan.Ikan dari hasil olahan tradisional lazimnya sangat diminati oleh masyarakat hal ini dikarenakan hasil kesudahanya memiliki ciri khas yaitu pertukaran kualitas daging berupa bau, flavour, appereance serta tekstur.
Terdapat dua metode umum digunakan dalam mengolah ikan garam untuk menjaga kualitasnya, yakni melalui pendekatan konservatif serta modern. Pendekatan konservatif melibatkan langkah-langkah seperti menggarami, mengeringi, pindang mengasapi, meragian, dan mendinginan ikan. Oleh sebab itu, pendekatan modern mencakup metode pengalengan serta pembekuan (Antoni, 2010). Otomatis memahami perbedaan ini, kita dapat mengoptimalkan pemrosesan pengolahan iwak garam beserta kebutuhan serta standar diinginkan.
APA METODE PENGGARAMAN
Ikan Garam tampak depan |
Penggaraman iwak yakni kaidah olahan ikan memakai garam. Adapun proses tersebut menggambarkan pola konservatif serta berlaku pada masyarakat Indonesia pada khsusnya serta metode ini banyak dilakukan juga oleh berbagai Negara pada umumnya.
Apa saja unsur mempengaruhi kerja garam
- salt purity
- salt crystals
Ada berapa kaidah penggaraman
- dry salt
- Wet salt
- kench salt
- mixed salt
- injection salting
Ikan Garam Tampak Belakang |
APA TUJUAN PROSES PENGERINGAN IKAN
Pengeringan ialah kaidah kategorisasi olahan iwak dengan menurunkan air pada fisik iwak tersebut, sampai batas tertentu agar menghambat berkembang biaknya mikroba serta aktivitas enzim serta akan mengarah pada pembusukan. Kegiatan pengeringan dapat terlaksana jika berlaku proses menguapnya air, hal ini disebabkan dismilaritas kandungan uap air diudara pada ikan.
Unsur apa saja sanggup pengaruhi kecepatan pengeringan
- Tebalnya daging menyandang peran penting menangani proses mengolah Iwak asin. Makin menebal dagingnya, makin panjang waktu dibutuhkan untuk penggaraman, serta memerlukan tambahan bahan tersebut sangat signifikan. Itulah sebabnya iwak seukuran lebih dari ukuran sedang, seumumnya pengolahan iwak dengan metode pembelahan, serta iris tipis ketika belum menjalani pemproses menggaramkan.
- Tingkatan lemak pada daging pula menjadi faktor penentu, dimana tingkatan lemak melebihi dua% maka seakan melambatkan perembesan garam pada daging iwak. Perlu perhatian khusus teruntuk mengontrol keseimbangan agar hasil penggaraman iwak setidak-tidaknya seimbang rasanya.
- Segar daging iwak turut berperan pada kaidah tersebut. Iwak berkurang segarnya cenderung mengantongi daging kurang lebihnya agak lunak serta cepat mengeluarkan cairan pada tubuh iwak, walaupun memacu proses menggaramkan. Pada sisi lainya, perlu diingat bahwa risiko garam berlebihan juga meningkat, dapat membuat ikan menjadi asin serta kehilangan tekstur diinginkan.
- Temperatur daging iwak sebagai situasi berlainan serta cukup signifikan. Makin melambung temperatur dagingnya, makin bersegera garam untuk meresapi pada badan ikan, memengaruhi berhasil tidaknya progres menggarami. Dansebagai ilustrasi, mengatur suhu dengan cermat ialah kunci agar mendapatkan hasil sesuai dengan preferensi rasa dan tekstur.
Macam-macam pola mengeringkan ikan
- Mengeringkan tradisional
- Pengeringan tenaga surya
- Mengeringkan cara mekanis
Mungkin segini dulu tulisan saya tentang ikan garam, semoga dapat memberi manfaat buat kalian yang membaca, mohon maaf jika tulisannya kurang baik, Terima Kasih.
Baca Juga Artikel lainnya dibawah ini
Post a Comment